Cara Membuat dan Contoh Proposal Penelitian, Kualitatif, Kuantitatif, Sederhana, Skripsi, Pendidikan, Kesehatan [LENGKAP!!!]

Selamat pagi, selamat bertemu lagi dikelas kita pada hari ini. Pada kesempatan kali ini pak dosen kita akan membahas terkait contoh proposal penelitan.

Seperti yang kita ketahui, sebagai seorang mahasiswa didalam kegiatan akademisi. Serta, dalam menjadi tahapan akhir dalam perkualiahan ialah mengajukan skripsi atau tugas akhir yang menjadi penentu kelulusan kita sebagai mahasiswa.  Dimana, Hal tersebut diwajibakan untuk melakukan suatu penelitian sebagai salah satu tugas mahasiswa dan atau peneliti dalam menjalani studi dalam kegiatan perkuliahan.

Tetapi,

Sebelum melakukan penelitian, Dosen pembimbing kita akan meminta proposal penelitian atau proposal skripsi yang kita harus serahkan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Dimana, sebagai salah satu syarat sebelum disetujuinya kasus penelitian yang kita ambil sebagai bahan yang akan diteliti beserta jenis metode apa yang akan kita pakai dalam meneliti kasus tersebut.

Namun,

Apakah contoh proposal penelitian yang kalian buat nantinya apakah telah sesuai dengan standar proposal penelitian dalam mengajukan tugas akhir, karya tulis ilmiah, ataupun untuk kegiatan ilmiah lainnya ? Sudah berapa kali kita mengajukan proposal kita tetapi masih ditolak dikarenakan banyak terdapat kesalahan-kesalahan.

Untuk itu, kita harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan proposal penelitian. Agar kita dapat membuat proposal penelitian, karya tulis, skripsi, ilmiah yang baik dan benar dan sesuai dengan yang diharapkan oleh pembimbing kita.

Contents

Apa Itu Proposal Penelitian ?

contoh proposal skripsi
contoh proposal skripsi | pixabay.com

Banyak diantara kita yang mengetahui cara membuat proposal penelitian. Tetapi, terkadang jika ditanya terkait pengertian proposal penelitian kita masih terkadang bingung dalam mendefinisikan kalimat yang tepat dan sesuai.

Proposal penelitian adalah suatu skema atau rancangan awal suatu penelitian ilmiah dalam bidang akademik. Proposal ini digunakan sebagai acuan awal peneliti yang dibuat secara sistematis yang mengandung semua unsur-unsur pokok proses penelitian yang akan dilakukan.

Sehingga, dengan adanya proposal penelitian dapat menjadi suatu acuan yang akan membantu peneliti dalam membuat kerangka penelitian yang akan dilakukan nantinya.

Pengertian Proposal Penelitian Menurut Para Ahli

contoh proposal
contoh proposal | pixabay.com

1. Pengertian proposal penelitan menurut KBBI

Definisi proposal menurut KBBI adalah suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuah oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).

2. Prof. Robertus Wahyudi Triweko

Proposal penelitan adalah suatu bentuk pedoman suatu rencana kerja yang terdiri atas semua unsur-unsur pokok dalam proses penelitian. Proposal penelitian juga harus berikan informasi yang cukup bagi pembaca untuk pengevaluasi penelitian yang diajukan.

3. Hansun Anwar

Menurut Hansun Anwar mendefinisikan bahwasanya proposal penelitian adalah suatu rencana yang disusun untuk suatu kegiatan tertentu.

4. T Hillway

Merupakan studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu maslah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.

Tujuan dan Manfaat Proposal Penelitian

Contoh proposal penelitian
Contoh proposal penelitian | pixabay.com

Tidak hanya kita buat semata dengan asal asalan. Tetapi, dengan dibuatnya proposal penelitian mempunyai tujuan tertentu dimana beberapa tujuan tersebut akan sangat membantu kita dalam membuat poin-poin penting terkait penelitian serta kerangka berpikir kita nantinya. Diantara tujuan proposal penelitian antara lain :

1. Exploration

Tujuan pertama dengan adanya proposal penelitian adalah sebagai bahan explorasi dan mengkaji terkait suatu fenomena. Dengan meneliti fenomena tertentu terkait kevalidan suatu kasus yang terjadi. Sehingga, kita akan mengethaui apakah fenomena kass tersebut benar adanya atau tidak.

2. Description

Setelah mendapatkan fenomena pertama yang akan dijadikan kasus dalam proposal penelitian kita selanjutnya adalah mendeskripsikan fenomena tersebut lebih rinci. Sehinga, kita dapat memberikan pembanding terkait fenomena yang di pelajari dengan fenomena lain yang semisal. Dimana, akan memberikan bentuk pembanding yang baik dan terperinci.

3. Prediction

Tujuan selanjutnya adalah melakukan prediksi terkait fenomena yang telah dipelajari. Dimana, kita melakukan identifikasi terkait dengan fenomena yang didapatkan dan memberikan prediksi terkait dengan kemungkinan yang terjadi ketika berbenturan dengan hal lain.

4. Explanation

Selanjutnya adalah menjelaskan dengan mendetail terkait fenomena yang dipelajari serta mencari sebab akibat yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut. Dalam menjelaskan sebab akibat dalam suatu fenomena yang akan dijadikan sebagai proposal penelitian nantinya perli mengangkaji diantara dua fenomena yang didapatkan sebelumnya.

5. Action

Tujuan selanjutnya adalah melakukan percobaan terkait hasil pernjelasan yang kita buat sebelumnya agar dapat di realisasikan kepada masyarakat.

Ciri-Ciri Proposal Penelitian

contoh proposal pendidikan
contoh proposal pendidikan | pixabay.com

Walau terkadang disepelekan, ternyata contoh proposal penelitian memiliki ciri yang patut untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan masih banyak diantara kita mahasiswa masih terkadang salah dalam membuat proposal penelitian. Sehingga, mendapatkan revisi berkali-kali dari dosen pembimbing.

Diantara ciri-ciri proposal penelitian yang perlu dipahami ialah :

1. Singkat, Padat, Jelas

Contoh proposal penelitian dibuat dengan ringkas. Namun, tidak meninggalkan sisi keilmiahannya. Sehingga, dosen pembimbing mampu memahami jenis penelitian apa yang akan kamu angkat dalam isi tugas akhir tersebut.

2. Informasi Yang Jelas

Pada proposal penelitian yang akan diserahkan ke dosen pembimbing hendaknya mengandung informasi yang jelas serta realistik. Hal ini dikarenakan masih banyak mahasiswa yang saat mengajukan proposal penelitannya tidak memberikan dengan jelas kasus penelitian yang akan diteliti dan cenderung meluas pembahasannya.

3. Terstruktur

Pada pembuatan proposal penelitian perlu memperhatikan struktrur penulisan dan urutan penulisan proposal. Dikarenakan salah satu unsur penting dalam pembuatan proposal penelitian adalah memiliki urutan yang rapi dan jelas. Sehingga, dosen pembimbing tidak akan kebingungan dalam membaca serta memahami jenis penelitian apa yang akan kamu kaji.

4. Rapi

Salah satu unsur penting dari contoh proposal penelitian adalah rapi. Proposal penelitian yang akan diserahkan ke dosen pembimbing haruslah tampil rapi. Dalam artian proposal bersih dari noda kotor, telah terjilid rapi serta berisikan hal-hal penting yang perlu diketahui oleh dosen sebagai pemberitahuan pertama pada penelitian yang akan dilakukan.

Cara Membuat Proposal Penelitian

contoh proposal kuantitatif
Cara membuat proposal penelitian | pixabay.com

Dalam pembuatan proposal penelitianharuslah dilakukan dengan cara sistematis serta mengandung unsur-unsur penting dalam membuat proposal penelitian tersebut. Diantara sistematika cara membuat proposal penelitian ialah sebagai berikut :

Topik atau Judul Penelitian

Hal pertama dan paling utama sebelum membuat proposal penelitian ialah menentukan judul dan atau topik penelitian yang akan kita lakukan. Pada tahap ini kebanyakan kita para mahasiswa akan menemui banyak kendala dan permasalahan.

Hal ini dikarenakan judul yang menjadi pokok penelitian dalam pembuatan tugas akhir mahaiswa memerlukan topok penelitian yang akan menentukan rencana penelitian tugas akhir bagi mahasiswa.

Untuk itu, perlu dipahami untuk mengangkat topik yang unik, belum diteliti oleh orang lain, serta bersifat real dan dapat di aplikasikan dalam kehidupan masyarakat.

Disamping itu terdapat empat hal yang dapat dijadikan sebagai kerangka membuat topik penelitian menurut Subyantoro dan Suwarto (2007: 110-1114) yaitu :

1. Kemampuan Meneliti Topik (managable topic)

Ialah melihat kemampuan peneliti terkait topik yang diangkat. Apakah mampu memecahkan topik sesuai dengan kemampuan, ketersediaan pembiayaan, sumber bacaan, serta mampu menyelesaikan dalam batas waktu yang ditargetkan.

2. Kemudahan Memperoleh Data (optainable data)

Faktor yang menjadi penunjang berikutnya adalah bagaimana peneliti mudah dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk topik yang di teliti. Kemudian, bagaimana cara peneliti memperoleh data tersebut juga harus diperhintungkan. Serta, data cadangan sebagai sumber data jika mengalami kendala saat mencari data utama.

3. Topik cukup penting untuk diteliti (significance of topic)

Topik yang dipilih berdasarkan pada kepentingan bahwa topik tersebut memang sangat penting untuk diteliti. Misalnya apakah hasil penelitian nantinya bergua untuk kepentingan akademis dan masyarakat luas.

4. Topik menarik untuk diteliti (interested topic)

Topik ini didasarkan pada minat dan semangat yang timbul dalam diri peneliti. Tujuan dan rasa ingin tahun untuk mencari kebenaran, maka peneliti berniat untuk mengangkat topik penelitian ini.

Setelah mengetahui jenis penelitian beserta topik yang akan dibahas oleh penelitia atau mahasiswa seperti kalian yang sedang membaca artikel ini. Langkah berikutnya adalah membuat kerangka proposal penelitian yang akan kita ajukan kepada dosen pembimbing kita.

Secara umum, sistematika penulisan proposal penelitian untuk tingkat universitas adalah terdiri dari tiga bab. Yaitu bab pendahuluan, bab dasar atau landasan teori, dan bab metodologi penelitan atau bisa juga disebut dengan bab alat dan bahan penelitian.

Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai sistematika penulisan proposal penelitian :

Bab 1 Pendahuluan

Bab pertama yang dibahas dalam proposal penelitian adalah “pendahuluan”. Pada bab ini membahas terkait dengan bagaimana pokok permasalahan yang kita ambil menjadi topik dalam penelitian. Disini dibahas terkait latar belakang, tujuan, manafaat, serta batasan dari pemasalahan yang kita angkat menjadi suatu bahan kajian penelitian. Didalam bab pendahuluan ini mencakup :

A. Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah dalam suatu proposal penelitian menjelaskan terkait dengan hal yang melatarbelakangi mengapa penelitian tersebut dilakukan. Pada bagian ini peneliti memaparkan terkait hal-hal yang menjadi sebab kenapa mengangkat topik tersebut.

Sehingga, pembaca dalam hal ini adalah dosen pembimbing mampu memahami dengan baik kenapa penelitian tersebut dilakukan dengan mengakat permasalahan yang terkait dengan bidang studi yang dijalani oleh mahasiswa tersebut.

Untuk lebih jelas, kita telah membahas bagian ini khusus pada Contoh Latar Belakang.

B. Rumusan Masalah

Setelah membuat latar belakang masalah terkait dengan penelitian yang dilakukan. pada bagian rumusan masalah kita menjelaskan terkait dengan rumusan permasalahan yang kita uraikan satu persatu yang biasa berupa pertanyaan dari permasalahan tersebut. serta bagaimana kita memaparkan solusi yang kita tawarkan sehingga, mampu meringankan atauapun mengangkat permasalahan yang dihadapi.

C. Batasan Masalah

Pada bagian ini kita juga menentukan bagaimana batasan masalah dari penelitian yang kita lakukan. Dikarenakan, dalam suatu permasalahan terkadang meiliki cabang-cabang masalah lainnya. Sehingga, cenderung meluas dan membingungkan baik kita sebagai peneliti, dosen sebagai pembimbing dan permasalah yang kita tangani terasa sangat luas yang harus ditangani.

Untuk itu kita perlu menentukan dalam sisi atau aspek apa yang akan kita teliti untuk mengentaskan permasalahan tersebut.

D. Tujuan Penelitian

Berisi hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian tersebut. Sehingga, kita mampu mencapai poin-poin yang telah kita tentukan diawal sehingga tidak melenceng dari tujuan utama.

BACA JUGA   Kumpulan Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Disertai Tips Dan Cara Membuat [LENGKAP]

E. Manfaat Penelitian

Di bagian manfaat penelitian memaparkan terkait manfaat yang akan diperoleh oleh beberapa sisi. Baik kemanfaatan dari sisi peneliti, dari sisi tujuan penelitian, dan dari sisi bagaimana solusi yang ditawarkan untuk suatu permasalahan mampu menanggulangi permasalah itu sendiri.

F. Sistematika Penelitian

Pada bagian ini kita menjabarkan bagaimana metode yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang diambil. Serta menjelaskan terkait metode yang dipakai dalam memberikan solusi merupakan metode yang paling tepat.

Bab 2 Dasar Teori

Setelah menyelasaikan terkait dnegan pendahuluan yang memaparkan terkait dengan permasalahan dan solusi yang ditawarkan. Selanjutnya adalah bagaimana mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan kerangka teori yang dipakai secara jelas, gamblang, sistematis, serta logis.

Dengan memaparkan dengan baik dasar teori dari solusi yang ditawarkan mampu dan sesuai menjawab permasalahan yang diteliti dengan benar dan tepat. Kemudian, dalam menjelaskan teori yang dipakai umumnya mencakup dua hal yaitu :

Tinjauan Pustaka

Pada bagian ini, peneliti memaparkan terkait dengan hasil-hasil dari penelitian yang pernah dilakukan oleh orang lain dengan konteks dan permasalahan yang sama atau sejenis.

Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait bagaimana penelitian sebelumnya menghadapi permasalahan yang semisal dihadapi oleh peneliti tersebut. Sehingga, peneliti dalam hal ini mahasiswa mampu menentukan bagaimana langkah penelitian selanjutnya dan bagaimana melakukan tindakan preventif jika ada kesalahan dalam penelitian.

Landasan Teori

Disini mahasiswa memaprkan landasan teori yang dipakai dalam menawarkan solusi dari permasalalhan yang diteliti. Perlu di garis bawahi. Disini, mahasiswa perlu dengan baik menetukan dan mengambil dasar teori yang digunkaan. Tidak hanya copy dan paste sehingga, terkesan banyak dan tebal.

Tetapi, menjelaskan dengan benar dan tepat bahwa dasar teori yang dijelaskan benar dan sebagai teori yang tepat dalam mendukung solusi yang akan diberikan.

Karena, kebanyakan mahasiswa banyak terjatuh pada bagian ini dikarenakan tidak teliti dalam mengambil teori yang sesuai yang membuatnya mendapat coretan merah bertuliskan “Revisi” dari dosen.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Umumnya pada bagian ini mahasiswa menjelaskan terkait bagaimana mahasiswa memaparkan terkait dengan susunan dan sistematika penelitian yang dilakukan. Mulai dari “Alat dan Bahan Penelitian”; “Waktu dan Lokasi Penelitian’; “Model Penelitian”; “Metode Penelitian”; dan “Teknik Analisis Data”.

Daftar Pustaka

Tanpa perlu dijelaskan lebih detail. Daftar pustaka berisi keterangan sumber yang dikutip, diambil, maupun dijadikans ebegai referensi dalam menyususn proposal penelitian yang dilakukan.

Dimana daftar pusataka dijadikan sebagai identitas dari sumber pustaka yang di pakai selama proses penelitian berlangsung. Bagaimana cara membuat daftar pustaka yang baik dan benar bisa klik disini!

Catatan !!!

Perlu digarisbawahi dan diperhatikan bahwasanya dalam sistematika proposal penelitian ditiap unversitas memiliki beberapa perbedaan tersendiri dalam format penulisannya. Ada yang seperti kita bahas diatas dengan struktur seperti penelitian skripsi. Ada juga yang membuat format sederhana yang hanya berisikan pon penting yang dibutuhkan oleh tiap dosen pembimbing.

Sehingga, saat akan membuat proposal penelitian apakah itu yang bersifat karya tulis ilmiha, lomba, ataupun untuk skripsi. Harap diperhatikan bagaimana format dan sistematika penulisan contoh proposal penelitian yang ada terlebih dahulu.

Contoh Proposal Penelitian

A. Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif

contoh proposal skripsi
contoh proposal kuantitatif | pixabay.com

Judul : Desain kompor 12 volt
Penulis : Asri Ningrum
Collection Type : Skripsi S1
Nama Prodi : Teknik Elektro
Dosen Pembimbing : Rif’an Tsaqif Fathul Qodir

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak bisa diperbaharui. Sumber energi konvensional yang dimiliki saat ini seperti halnya minyak bumi, batu bara, gas bumi merupakan kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui sehingga suatu saat akan habis. Saat ini banyak Negara yang mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber minyaknya yang seakan-akan cadangan minyak bumi masih banyak sekali. Angka konsumsi BBM sekarang adalah sekitar 60 juta kiloliter, atau ekuivalen dengan sekitar 1 juta barrel sehari.

Produksi minyak bumi sekarang 1,1 juta barrel sehari, sehingga pas-pasan saja. Di lain pihak, produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat. Bahkan, kecenderungan alamiah adalah bahwa produksi turun karena depletion (sumbernya habis) (Sadli, 2004).

Menurut Kompas.com (2008), Cadangan minyak bumi yang ada di Indonesia diperkirakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga 11 tahun ke depan. Hal itu terjadi jika kegiatan eksplorasi untuk mencari sumber 2 minyak baru tidak segera dilakukan.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Energi Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nanang Abdul Manaf dalam Seminar Nasional mengenai Solusi Krisis Energi di Universitas Diponegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/12/2008).

Seminar tersebut diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Undip. Menurut Nanang, rata-rata produksi minyak di Indonesia mencapai 970 ribu 1 juta barel per hari. Namun, persediaan cadangan minyak yang siap diproduksi hanya 4 miliar barel. “Jumlah tersebut hanya akan cukup untuk produksi hingga tahun 2019 nanti,” katanya. Sehingga perlu sumber energi alternatif sebagai solusi dari masalah diatas.

Salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang adalah sumber energi matahari. Pemanfaatan sumber energi matahari atau surya sangat tepat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan sumber alam yang suatu saat akan habis. Alternatif dalam peralihan energi matahari ini adalah letak geografis Negara Indonesia yang beriklim tropis, dimana sinar matahari yang ada cukup besar.

Energi matahari adalah energi yang terpancar kebumi baik dalam bentuk panas maupun cahaya. Energi matahari merupakan salah satu energi yang tidak dapat habis. Dimana, energi yang tersedia secara cuma-cuma dan berlimpah serta tidak menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan dibandingkan dengan energi konvensional yang lain akibat proses pembakaran yang terjadi.

Cahaya matahari yang diserap oleh sel surya akan secara langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya itu sendiri. Tetapi, energi listrik ini tidak dapat secara langsung dimanfaatkan. Agar energi listrik dari sel surya dapat dimanfaatkan, maka sel surya membutuhkan beberapa komponen pendukung yang paling minim terdiri atas inverter untuk mengubah listrik DC dari sel surya menjadi listrik AC untuk keperluan sehari-hari, baterei atau akumulator yang digunakan untuk menyimpan kelebihan muatan listrik guna pemakaian darurat atau malam hari, serta beberapa controller untuk mengatur secara optimal daya keluaran sel surya.

Energi matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik dapat dimanfaatkan dalam keperluan sehari-hari. Salah satunya digunakan untuk kompor (AC) 220Volt, agar energi listrik tersebut bisa digunakan untuk menyalakan kompor AC diperlukan komponen pendukung sel surya salah satunya adalah inverter untuk mengubah tegangan DC dari sel surya ke AC.

Padahal penggunakan inverter ini sangat tidak efisien selain harganya yang sangat mahal, daya yang terbuang juga banyak sehingga menjadi boros, karena inverter memiliki rugi-rugi daya yang besar. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut akan dirancang sebuah kompor (DC) 12volt. Sehingga dalam penggunaannya nanti tidak memerlukan inverter untuk mengubah tegangan.

1.2 Permasalahan

Berdasarkan uraian dari latar belakang dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Angka konsumsi bahan bakar minyak yang cukup tinggi berbanding terbalik dengan produksi minyak bumi tidak naik begitu cepat.
  2. Cadangan minyak bumi Negara Indonesia diperkirakan hanya sampai pada tahun 2019.
  3. Ketersediaan sumber energi alternatif seperti energi matahari yang banyak namun belum termanfaatkan dengan baik.
  4. Cahaya matahari dapat langsung dikonversi menjadi listrik oleh sel surya, namun untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari perlu dibutuhkan komponen-komponen pendukung untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan sebagai berikut:
1. Sumber listrik DC yang telah di simpan pada akumulator atau baterai dapat dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari seperti kompor listrik.
2. Untuk mendapatkan proses pemanasan yang baik perlu dilakukan perancangan kompor DC dengan sumber daya dari baterai DC 12 Volt.

1.4 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini maka perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah yang akan diselesaikan yaitu penelitian ini hanya berfokus pada bagaimana merancang peralatan listrik yang ada dirumah tangga yakni kompor listrik dengan sumber daya listrik DC 12 Volt, sehingga hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah kompor DC 12 Volt.

1.5 Tujuan

Tujuan perancangan kompor DC ini adalah merancang dan membuat kompor listrik DC 12 Volt serta melakukan pengukuran terhadap unjuk kerja dari kompor listrik DC 12 Volt tersebut.

1.6 Manfaat

Manfaat dari perancangan kompor ini adalah sebagai salah satu solusi penggunaan energi alternatif untuk masa depan, sehingga mengurangi pemakaian bahan bakar minyak yang semakin menipis.

Selain itu juga untuk mengurangi pemanasan global dan mengurangi pencemaran lingkungan serta sebagai hasil inovasi dalam bidang teknik elektro untuk menyelesaikan permasalan yang ada di kehidupan nyata.

1.7 Sistematika Penulisan Laporan

Laporan skripsi ini disusun dengan menggunakan susunan penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN. Berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan laporan.
2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berisi tentang dasar teori yang berkaitan dengan topik penelitian, diantaranya tentang accumulator, nikelin, teori aliran listrik, arus listrik, resistor, teganang listrik atau potensial listrik, rangkaian arus searah, daya.
3. BAB III METODOLOGI. Berisi tentang prosedur perancangan, alat dan bahan, spesifikasi, gambar dan perhitungan, validasi, dan pengujian.
4. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. Berisi tentang perhitungan rancangan, implementasi dan data pengujian, data ujicoba, dan analisis.
5.  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berisi tentang kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Accumulator

Accumulator disebut unsur (sel) sekunder karena sesudah energi habis masih bisa di isi dan digunakan kembali (elektronika-dasar.web.id, 2012). Ketika diisi terjadi reaksi kimia yang pertama sesudah accumulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar, maka terjadi reaksi kimia kedua. Jadi akumulator ini bekerja mengumpulkan dan mengeluarkan arus listrik.

Pada waktu pengisian aki diberi tenaga listrik dari sumber listrik arus searah (dc). Di dalam aki, tenaga listrik ini di ubah menjadi tenaga kimia kemudian disimpan. Sebaiknya pada waktu pengosongan (pemakaian) maka tenaga kimia yang disimpan itu diubah lagi menjadi tenaga listrik. Untuk baterai primer, jika plat-platnya sudah rusak tidak dapat di isi lagi dan harus di ganti dengan yang baru. Akan tetapi, jika tegangan baterai sekunder telah menjadi rendah maka tegangannya dapat dikembalikan seperti semula dengan jalan mengisi listrik baterai itu.

BACA JUGA   Cara Membuat Kesimpulan Skripsi / Makalah / Karya Tulis / Laporan

2.2 Nikelin

Nikelin merupakan kawat nikel. Nikel adalah logam berwarna putih keperakperakan yang berkilat, keras dan mulur (dapat ditarik) ,tergolong dalam logam peralihan. Nikel merupakan logam yang sangat keras namun dapat dibentuk.

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan 8 kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya dibawah suhu yang ekstrim. Nikel mempunyai daya hantar panas dan listrik yang baik. Pada gugus kimia memiliki lambang atom Ni dan bernomor atom 28. Nikel pertama kali ditemukan oleh Crostdet pada tahun 1751.

2.3 Teori Aliran Listrik

Terdapat dua teori yang menjelaskan bagaimana listrik mengalir:
a. Teori electron (Electron theory) Teori ini menyatakan listrik mengalir dari negatif ke positip. Aliran listrik merupakan perpindahan elektron bebas dari atom satu ke atom yang lain.
b. Teori konvensional (Conventional theory)Teori ini menyatakan listrik mengalir dari positif ke negatif.

2.4 Arus Listrik

Arus listrik adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama (dunia-listrik.blogspot.com, 2009). Besar 11 arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor adalah sama dengan jumlah muatan (elektron bebas) yang mengalir melalui suatu titik penampang konduktor dalam waktu satu detik.

Arus listrik dinyatakan dengan simbol I (intensitas) dan besarnya diukur dengan satuan ampere (disingkat A). Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif (+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron. 1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 628×10^16 atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor.

2.5 Resistor

Pada dasarnya semua bahan memiliki sifat resitif namun beberapa bahan seperti tembaga, perak, emas, dan bahan metal pada umumnya memiliki resistansi yang sangat kecil. Bahan-bahan tersebut menghantar arus listrik dengan baik atau disebut dengan konduktor.

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan resistor, 12 arus listrik dapat didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. Resirtor bersifat resistif, satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm.

2.6 Tegangan Listrik atau Potensial Listrik

Yaitu energi atau tenaga yang menyebabkan muatan-muatan negatip (elektron-elektron) mengalir dalam suatu penghantar. Potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut diatas kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut potential difference. satuan dari potential difference adalah Volt.

1 Volt adalah tegangan listrik yang mampu menalirkan arus listrik 1 A pada konduktor dengan hambatan 1 ohm. Tegangan Listrik juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive Force (gaya gerak listrik).

2.7 Rangkaian Arus Searah

Pada suatu rangkaian akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Sumber tegangan 2. Alat penghubung 3. Adanya beban

2.7.1 Hukum Ohm

Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan. Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus (I) berubah sebanding dengan tegangan (V) dan berbanding terbalik dengan beban tahanan (R).

2.7.2 Hukum kirchoff

Hukum kirchoff ditemukan oleh Gustav Robert Kirchhoff . Hukum kirchoff 1 berbunyi “Jumlah aljabar dari arus listrik pada titik cabang rangkaian listrik sama dengan nol” (Supriyanto, 2007).

2.8 Daya

Secara umum, pengertian daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi listrik yang digunakan untuk melakukan usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP). Horsepower merupakan satuan/unit daya listrik di mana 1 HP sama dengan 746 Watt. Sedangkan Watt merupakan satuan daya listrik dimana 1 Watt memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 Ampere dan tegangan 1 Volt (saranabelajar.wordpress.com, 2009).

Kesimpulan

Kekurangan dari alat ini adalah daya yang dikeluarkan dari kompor DC ini tidak maksimal yaitu 250 Watt. Hal ini dikarenakan terdapat rugi-rugi daya yang diakibatkan oleh rangkaian kompor yang terpasang antara lempeng penghubung dengan kawat nikelin kurang maksimal. Beberapa cara telah dilakukan yaitu dengan mengganti berbagai macam lempeng yang digunakan tetap belum maksimal mendapatkan daya yang diinginkan sehingga menghasilkan panas yang diharapkan.

B. Contoh Proposal Penelitian Kualitatif

contoh proposal kualitatif
contoh proposal kualitatif | pixabay.com

Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Penulis : Nurriza Kholifatulloh Hasanah

Collection Type : Skripsi S1

Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing : Jamal

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia , merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT Perusahaan Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami peningkatan dari 39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya (RUPTL 2015- 2025).

Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).

Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat, sehingga dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir penggunaan energi fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang akan datang.

Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya , biomassa , dan juga energi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan sumber energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada 122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki kecepatan angin diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa.

Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan kecepatan angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari generator. Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin yang tidak stabil, salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh generator dapat tidak stabil.

Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya yaitu 220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
  2. Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan, maka dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :

  1. Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan angin dan beban.
  2. Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik tenaga angin.
  3. Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan menggunakan Matlab.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
  2. Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.

1.5 Manfaat

Penelitian Adapun mannfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya tentang stabilitas tegangan PLTAngin.
  2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian hari, tentang energi terbarukan serta penerapanya secara langsung untuk sistem kelistrikan skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara nyata.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan studi kasus, maka penulis menyusun tugas akhir ini dalam 5 bab berdasarkan sistematika sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah, pembatasan masalah,manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi mengeanai stabilitas frekuensi, pembangkit listrik tenaga angin, prinsip kerja turbin angin, kontroler turbin angin.

BAB III METODE PENELITIAN Berisi mengenai metodologi penelitian yang akan dilakukan meliputi studi literatur, alat dan bahan penelitian, membuat simulasi PLTB pada simulink , dan analisa frekuensi terhadap kecepatan angin.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Berisi mengenai hasil simulasi yang telah dibuat , dan menganalisa stabilitas tegangan pembangkit listrik tenaga angin.

BAB V PENUTUP Berisi mengenai kesimpulan dan saran hasil penelitian.

BAB 2 DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and Frequency of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan menggunakan Frekuensi Regulator.

Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi untuk mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan frekuensi kembali 50 Hz.

BACA JUGA   Contoh CV yang Baik dan Benar yang Bisa Diterapkan Sebagai Lamaran Kerja

Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada 50 Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop (PLL) sistem standar untuk mengukur frekuensi sistem.

2.2.Dasar Teori

2.2.1. Angin (Wind)

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana udara yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa menyusuri bumi ataupun sebaliknya.

2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal dari angin.

2.2.3. Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa besaran sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar siste, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan (comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.

Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen kontroler akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.

2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.

Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.

2.2.5 MATLAB

MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program untuk analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks.

Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.

MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat berbasis pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan untuk menyelesaikian masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika elemen, matriks, optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan Simulink Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura Pontianak.
  2. Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat Pengembangan Bahan Ajar – UMB.
  3. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2015-2025. Jakarta : ESDM
  4. Deb,Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical System using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura University(A central University), Suryamaninagar. India
  5. Belly, Alto. At All. 2010. Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
  6. Chapman, Stephen J., “Electric Machinery and power system fundamental”. McGraw-Hill, New York,2002.
  7. Universitas Gunadarma. E-learning Fisika Energi. Februari, 2016. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/dasar_fisika/bab6_energi _angin.pdf
  8. Sianipar, R.H, 2015. SIMULINK MATLAB belajar dari Contoh. Penerbit Andi. Yogyakarta.
  9. www.vssut.ac.in, “Lecture Note on Electrical Machine”Departement of electrical engineering, Verr Surndra Sai University of Technology

C. Contoh Proposal Penelitian Ilmiah

contoh proposal penelitian ilmiah
contoh proposal penelitian ilmiah | pixabay.com

Judul : Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula

Penulis : Gandhi Noor Acchedya

Collection Type : Skripsi S1

Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing :  Rahmat Adiprasetya A.H, S.T., M.Eng

BAB I PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu industri – industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat dengan pemukiman padat penduduk. Letak sebuah pabrik yang berdekatan dengan pemukiman warga tentu dapat menimbulkan dampak buruk, baik itu melalui limbah padat, cair maupun gas.

Terutama limbah padat yang membutuhkan tempat penampungan yang cukup besar. Aktifnya perindustrian di Indonesia tidak dapat berlangsung terus menerus tanpa adanya proses yang dapat menekan dampak buruk yang diakibatkan oleh pembuatan produk di suatu perindustrian.

Limbah atau sampah memang merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Beberapa pabrik di Indonesia kini sudah mulai menerapkan sistem pengolahan limbah untuk mengurangi dampak polusi dari limbah – limbah tersebut, bahkan ada beberapa yang memanfaatkan limbah pabriknya untuk dijadikan produk baru yang berguna yang tentunya diolah melalui proses – proses tertentu.

Salah satunya mengolah limbah sisa pembuatan gula menjadi kompos, batako dan lain lain. Pemanfaatan limbah saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk 2 mengatasi masalah penumpukan sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.

Sistem pembangkit listrik (generator biomass) yang paling optimal dengan model sistem pembangkit listrik grid-connected. Perhitungan hasil potensi biomasa tebu (feedstock biomass) dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai sumber energi generator 1, generator 2, generator 3 dan perhitungan konsumsi daya pada industri yang dengan secara menyeluruh sistem merupakan system digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.68.

Hasil simulasi dan optimasi berbantuan software HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan sistem yang paling optimal untuk diterapkan di PT. Madubaru (PG/PS Madukismo) system pembangkit listrik (100%) dengan Grid PLN (0%).

Dihitung 0% dikarenakan langganan dari PLN tidak dimanfaatkan dalam sistem pembangkit karena pembangkit mampu menampung daya konsumsi seluruh sektor industri. Hasil total daya yang dihasilkan dari pembangkit 1,2 dan 3 sebesar 15,024,411 kWh/tahun dari hasil analisa Homer Energy.

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul “Analisis Potensi Limbah Tebu Sebagai Pembangkit Listrik Energi Biomassa Di Pabrik Gula”. Dalam tugas akhir ini penulis membahas mengenai pemanfaatan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan gula di PG.Madukismo Yogyakarta.

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir ini penulis merumuskan masalah kedalam beberapa bentuk kalimat pertanyaan, sebagai berikut ini:

  1. Potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik.
  2. Analisis penerapan ampas tebu di pabrik gula.

3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dalam pembahasan tugas akhir ini dibatasi pada :

  1. Pengambilan data hanya dilakukan Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.
  2. Analisis perhitungan daya dan beban hanya terpusat melalui Homer.

4. Tujuan Penelitian

1. Perhitungan potensi ampas tebu dalam penyediaan energi listrik

2. Mengetahui hasil analisa energi biomasa tebu sebagai sumber energi listrik yang ramah lingkungan di masyarakat.

5. Manfaat Penelitian

Penulisan tugas akhir ini memberikan manfaat ke beberapa pihak, antara lain :

A. Manfaat bagi penulis

Manfaat penelitian biomassa bagi penulis yaitu dapat menambah wawasan bagi peneliti dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menghadapi masalah bahan bakar yang saat ini sedang dalam kondisi mengkhawatirkan.

B. Manfaat bagi Universitas

Penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat dijadikan referensi akademis dan keinsinyuran untuk pengembangan jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta selanjutnya.

C. Manfaat bagi Masyakarat dan Industri ·

Dapat di jadikan sebagai penyedia energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan. Dapat menyediakan energi alternatif yang mandiri dan tidak tergantung pada energi fosil.Dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam bidang energi alternatif untuk daerah yang tertinggal agar lebih maju dan sejahtera.

6. Metode Penelitian

Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

  1. Studi Pustaka (Study Research) Studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literature yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis pada penulisan tugas akhir.
  2. Penelitian Lapangan (Field Research) Berupa peninjauan ke lokasi dan siskusi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini.
  3. Penyusunan Tugas Akhir Setelah dilakukan pengujian, data-data dan analisa yang diperoleh dan disusun dalam sebuah laporan tertulis.

DAFTAR PUSTKA

  • Anton, Widono Johanes. Tinjauan Komprensif Perancangan Awal Pabrik Furfural Berbasis Ampas Tebu di Indonesia, Fakultas Teknik. Universitas Indonesia.
  • Hermanto, Muhammad Iwan Fermi, Zulfansayah, Ida Zahrina.(21-22 Juli 2011), Potensi Penerapan Gasifikasi Bimasa Pada Pabrik CPO. Universitas Riau Pekan Baru.
  • Indra, Permata Kusuma. Studi Pemanfaatan Biomasa Limbah Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Kalimantan Selatan. FTI Institut Sepuluh Nopember, Surabaya.
  • Irhan, Febijianto, Volume 9 No.2 (2007), Potensi Biomasa Indonesia Sebagai Bahan Bakar Pengganti Energi Fosil. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi, Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam, BPPT, Jakarta.
  • Marsudi, Ditjeng, 2005. Pembangkit Energi Listrik, Erlangga.
  • Pritzelwitz (Hugot, 1986). Potensi Energi Ampas Tebu.
  • Perdana, Pressa. Jurnal. Tugas Akhir (2010). Studi Pemanfaatan Biomassa Ampas Tebu ( Dengan Batu Bara) Sebagai Bahan Bakar Pembangkit 59 Listrik Tenaga Uap 1X3MW Di Asembagus Kabupaten Situbondo. Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
  • Rifai, Fathur.Rahman. Tesis (2015). Studi Potensi Energi Terbarukan Dari Sistem Kogenerasi Di Pabrik Gula. Teknik Mesin. UGM.
  • Saechu, Muhammad. Jurnal Volume 4 No.1 (2009). Perkembangan Dan Penerapan Teknologi Cogeneration Di Pabrik Gula. Tenik Kimia. Pusat Penelitian Gula.

D. Contoh Proposal Penelitian Sederhana

contoh proposal penelitian sederhana
contoh proposal penelitian sederhana | pixabay.com

Judul : Charger Loncat, pemanfaatan alat  olahraga skipping sebagai penghasil tenaga listrik

Penulis : Candra Dwi Sukardi

Collection Type : Karya Ilmiah

Nama Prodi : Teknik Elektro

Dosen Pembimbing : Ir. Slamet Suripto

Contoh Proposal Penelitian Sederhana Contoh Proposal Penelitian Sederhana Contoh Proposal Penelitian skripsi kualitatif contoh metode penelitian

contoh metode penelitian
enjiner.com

E. Contoh Proposal Penelitian Skripsi

Contoh Proposal Skripsi

Contoh Proposal Skripsi

Contoh Proposal Skripsi

Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi

Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi Contoh Proposal Skripsi

Contoh Proposal Skripsi

Contoh Daftar Pustaka

Contoh proposal penelitian skripsi juga  kami bahas di artikel kami di Contoh Proposal Skripsi 

F. Contoh Proposal Penelitian Pendidikan

 

G. Contoh Proposal Penelitian Kesehatan

 

Kesimpulan

Pada akhirnya kita sebagai mahasiswa perlunya untuk mengetahui cara membuat proposal penelitian dengan berbagai contoh proposal penelitian untuk berbagai kegiatan yang akan dilakukan.

Sekian pertemuan kali ini dan jika ada pertanyaan dan yang tidak dipahami segera tanyakan pada pak dosen.

1 thought on “Cara Membuat dan Contoh Proposal Penelitian, Kualitatif, Kuantitatif, Sederhana, Skripsi, Pendidikan, Kesehatan [LENGKAP!!!]”

Leave a Comment