Macam-Macam Alat Ukur Disertai Penjelasan Dan Gambarnya

Macam Macam Alat Ukur – Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin Anda sudah sangat familiar dengan beberapa alat ukur berikut, seperti penggaris, thermometer, timbangan dan lain sebagainya.

Alat-alat itu kita pakai sehari-hari terlebih lagi Anda sebagai pelajar dan peneliti. Alat ukur merupakan salah satu alat yang wajib untuk diketahui. Karena dengan adanya alat ukur dapat membantu kita dalam menentukan berapa nilai dari benda yang diukur.

Ya, setidaknya ada 5 jenis alat ukur yang sering digunakan manusia dalam menjalankan kehidupannya, yakni alat ukur panjang, waktu, massa, suhu serta kuat arus listrik. Hal ini terkait dengan satuan Internasional dan Satuan turunan dalam pelajadan dasar fisika yang biasa kita pelajari waktu sekolah.

Pengertian Alat Ukur

pixabay.com

Alat ukur atau yang biasa disebut dengan measuring tool merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai ataupun kondisi dari suatu komponen yang diukur. Alat ukur sendiri banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi pada suatu benda ataupun komponen yang diukur untuk mendapatkan nilai kuantitas dari benda tersebut.

Dimana, dapat digunakan sebagai data pengukuran pada penelitian atau pekerjaan sesuai dengan bidang yang dikerjakan dengan nilai data hasil pengukuran tersebut.

Fungsi Alat Ukur

pixabay.com

Fungsi dari alat ukur sendiri sangat beragam, tergantung dari macam-macam alat ukur tersebut. Namun secara umum alat ukur memiliki fungsi untuk mengukur sesuatu, semisal benda, berat, jarak, tegangan, suara dan lain sebagainya.

Dengan menggunakan macam-macam alat ukur ini pekerjaan akan menjadi lebih fleksibel, efektif dan juga cepat, akurat serta tepat.

Macam-Macam Alat Ukur

blogpenemu.blogspot.com

Seperti yang sudah dijabarkan di atas jika alat ukur terdiri dari berbagai macam yang fungsi dan kegunaannya pun beragam. Maka, alat ukur terdiri dari berbagai macam alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan nilai hasil pengukuran dengan masing-masing satuan yang diperlukan. Untuk itu dibuatlah bebrgaia macam alat ukur dengan fungsi dan kemampuannya tersendiri.

Berikut ini adalah rincian dari macam-macam alat ukur sesuai dengan fungsinya dalam satuan pengukuran.

A. Alat Ukur Panjang

1. Mistar

Pixabay.com

Alat ukur yang lebih dikenal dengan nama penggaris ini merupakan alat ukur serta alat bantu gambar untuk menghasilkan garis lurus. Mistar sendiri terbagi menjadi beberapa macam, seperti mistar segitiga dan mistar lurus. Begitu juga dengan bahan dari mistar ini, bisa berupa logam, kayu, plastik, dan lain sebagainya.

2. Meteran

pixabay.com

Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung.

Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.

3. Jangka Serong

mengukur diameter jangka sorong
menghitung.com

Jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lain, mungkin jangka serong merupakan alat yang memiliki ketelitian paling detail yakni mencapai seperseratus millimeter. Jangka serong ini terdiri dari dua bagian, yaitu geser (serong) dan rahang tetap.

Skala panjang yang ada pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser merupakan skala nonius atau Vernier. Skala utama pada alat ukur ini adalah cm dan mm, sedangkan skala noniusnya adalah 9 mm kemudian dibagi 10 skala.

Untuk penggunaannya jangka serong, dibutuhkan keahlian dan ketelitian tinggi sebab nantinya akan berpengaruh besar pada hasil pengukuran yang didapat. Untuk lebih jelasnya silahkan baca pembahasan kita terkait jangka sorong.

  • Cara Penggunaan:
    1. Buka rahang caliper hingga lebih besar dari benda yang akan diukur.
    2. Letakkan benda di antara rahang, lalu tutup rahang caliper hingga menempel dengan benda.
    3. Baca skala utama dan skala vernier untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat.
    4. Jika mengukur diameter dalam, gunakan rahang kecil yang ada di bagian atas caliper. Untuk kedalaman, gunakan bagian kedalaman pada ujung caliper.

4. Mikrometer Sekrup (Ulir)

pixabay.com

Mikrometer sekrup ialah alat ukur yang memiliki tingkat akurasi tinggi serta memiliki presisi tinggi. Dimana, mikrometer bisa melihat serta mengukur benda dengan satuan ukur yang mempunyai ketelitian sampai 0,01 mm.

Umumnya micrometer digunakan pada teknik mesin serta elektro karena akurasinya yang begitu bagus dalam mengukur diameter serta ketebalan benda dengan ukuran sangat kecil. Benda yang bisa diukur menggunakan mikrometer sekrup antara lain adalah rambut, kertas, lempengan baja, seng, diameter kabel, kawat, dan masih banyak lainnya.

5. Laser Distance Meter (Pengukur Jarak Laser)

  • Alat ini digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik menggunakan teknologi laser. Sangat berguna dalam konstruksi, arsitektur, dan pengukuran jarak jauh dengan cepat dan akurat.
  • Cara Penggunaan:
    1. Nyalakan alat dan arahkan sinar laser ke titik yang ingin diukur.
    2. Pastikan titik laser tepat berada pada target.
    3. Tekan tombol pengukuran untuk mendapatkan hasil jarak yang ditampilkan pada layar alat.
    4. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur area dan volume dengan beberapa pengaturan tambahan.
BACA JUGA   Contoh Proposal Skripsi Lengkap Dengan Penjelasan Dan Strukturnya

B. Alat Ukur Massa

1. Neraca Ohaus

bukalapak.com

Neraca ohaus merupakan alat ukur massa yang mempunyai ketelitian 0,1 gram dan terdiri dari 3 skala. Skala pertama memakai ratusan gram, skala kedua memakai puluhan gram dan skala ketiga memakai satuan gram.

Prinsip kerja dari neraca ini ialah membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan yang berada pada neraca Ohaus itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ohaus bisa diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan.

2. Neraca Pegas

alibaba.com

Dalam kehidupan sehari-hari mungkin Anda lebih familiar menyebutnya sebagai dynamometer. Dimana alat ukur massa ini sering kali digunakan pada laboratorium fisika karena sangat mudah dan efektif dalam mengukur massa benda yang ringan.

Neraca pegas memiliki dua skala, yaitu skala N/newton yang berfungsi untuk mengukur berat benda dan skala G/gram yang berfungsi untuk mengukur massa benda.

3. Timbangan Digital

aliexpress.com

Timbangan atau neraca digital merupakan alat ukur massa otomatis yang mampu memberikan hasil presisi dan lebih praktis. Cara penggunaannya pun sangat mudah, hanya meletakkan benda di atasnya, kemudian akan muncul hasil massa benda tersebut pada layar digital yang tersedia.

Ketelitian neraca digital sendiri mencapai 0,001 gram. Dengan tingkat ketelitian yang begitu tinggi, timbangan ini sering digunakan pada laboratorium untuk mengukur massa benda yang begitu kecil.

4. Neraca Elektronik (Analytical Balance)

  • Neraca elektronik digunakan untuk mengukur massa dengan presisi tinggi, biasanya sampai dengan 0,1 mg. Alat ini sangat umum digunakan di laboratorium untuk penimbangan bahan kimia atau zat yang memerlukan ketelitian tinggi.
  • Cara Penggunaan:
    1. Hidupkan neraca elektronik dan biarkan ia menstabilkan dirinya.
    2. Letakkan wadah penampung di atas piringan neraca, lalu nolkan (tare) massa wadah tersebut.
    3. Tambahkan sampel yang ingin ditimbang ke dalam wadah, dan baca hasil pengukurannya yang ditampilkan di layar.
    4. Bersihkan alat setelah selesai digunakan untuk menjaga akurasi pengukuran.

C. Alat Ukur Waktu

1. Stopwatch

pixabay.com

Stopwatch merupakan alat ukur waktu yang dipakai untuk mengukur lamanya waktu yang dibutuhkan pada sebuah kegiatan, semisal untuk mengukur berapa waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menempuh jarak dari titik A ke titik B.

Alat ukur wakti ini terbagi menjadi 2 macam yakni stopwatch analog dan stopwatch digital. Untuk stopwatch analog mempunyai batas ketelitian 0,1 second dan stopwatch digital mempunyai batas ketelitian sampai 0,01 second.

Cara penggunaan alat ukuran waktu ini ialah dengan menekan tombol start kemudian tekan lagi untuk menghentikan penghitungan waktu. Untuk digunakan lagi, kembalikan stopwatch pada waktu nol terlebih dahulu.

2. Jam Pasir

pixabay.com

Meskipun sudah sangat jarang dijumpai, namun keakuratan alat ukur waktu ini pernah begitu diakui pada zaman dahulu. Bentuk jam pasir sendiri terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah lubang kecil. Salah satu tabung tersebut diisi dengan pasir yang bisa mengalir ke tabung lain melalui lubang kecil tersebut.

Ketika pasir sudah berpindah semua ke tabung bawah, Anda bisa membaliknya dan mengatur waktu dari awal. Umumnya untuk memindahkan seluruh pasir dari tabung atas ke tabung bawah dibutuhkan waktu sekitar 1 jam.

3. Jam

pixabay.com

Alat ukur waktu ini merupakan salah satu yang paling populer dibandingkan alat ukur lainnya. PAda pembuatannya, lama sebuah jam adalah 1/24 hari. Dimana dalam satu jam dibagi menjadi beberapa unit waktu yang lebih kecil lagi yaitu 60 menit dan 3600 detik.

Umumnya dalam setiap jenis jam dilengkapi dengan jarum second, jarum menit dan jarum jam. Satuan terkecil pada jam ialah detik. Di masa sekarang ini Anda juga bisa menjumpai jenis lain dari jam, yakni arloji atau jam tangan. Prinsip kerjanya sama persis hanya berbeda ukuran dan desainnya.

4. Timer Digital

  • Timer digital digunakan untuk mengukur dan menghitung mundur interval waktu tertentu dengan akurasi yang tinggi. Alat ini sering digunakan dalam eksperimen ilmiah atau dalam kegiatan yang memerlukan pengaturan waktu yang presisi.
  • Cara Penggunaan:
    1. Nyalakan timer dan atur waktu yang diinginkan dengan menggunakan tombol yang tersedia.
    2. Tekan tombol start untuk memulai penghitungan waktu.
    3. Timer akan berbunyi atau memberikan notifikasi saat waktu yang diatur telah habis.
    4. Timer dapat digunakan untuk penghitungan waktu mundur atau pengukuran waktu yang telah berlalu.

D. Alat Ukur Listrik

1. Amperemeter

newegg.com

Amperemeter ialah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus AC ataupun DC yang ada pada rangkaian tertutup. Biasanya amperemeter dipasang berderet dengan elemen listrik.

Ya untuk mengukur arus pada penghantar listrik Anda harus merangkainya secara seri kemudian memotong penghantar agar arus dapat mengalir melalui alat ukur tersebut.

2. Voltmeter

tokoonline88.com

Voltmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik di sebuah rangkaian tertutup. Berbeda dengan amperemeter, voltmeter ini dipasang secara paralel dengan letak komponen yang diukur pada rangkaian.

Voltmeter sendiri terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang di sebuah bakelite yang dirangkai pada sebuah tabung plastik atau kaca. Lempengan luar berfungsi untuk Anode sedangkan lempengan tengah berfungsi sebagai kotade.

3. Ohmmeter

lazada.com

Ohmmeter ialah alat yang dipakai untuk mengukur hambatan listrik di rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listrik di sebuah konduktor. Besarnya satuan gambaran yang diukur oleh Ohmmeter dinyatakan dalam satuan ohm.

Alat ukur listrik ini menggunakan Galvometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir atau lewa pada sebuah hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan pada satuan ohm.

4. Wattmeter

alibaba.com

Selanjutnya ada wattmeter yaitu alat yang dipakai untuk mengukur power listrik atau rate suplai energi pada satuan watt untuk sirkuit atau rangkaian apapun. Bentuk dari alat ini sangatlah simple. Dengan adanya jarum pada layar digital wattmeter Anda bisa mengetahui power listrik pada rangkaian tersebut.

5. Multimeter

alibaba.com

Bisa dikatakan jika alat ukur listrik satu ini sangat multifungsi, ya sesuai namanya multimeter adalah alat ukur listrik yang bisa digunakan untuk mengukur hambatan listrik (ohmmeter), tegangan listrik (voltmeter) dan juga arus listrik (ampere).

BACA JUGA   Sifat-Sifat Benda Cair, Contoh dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari hari

Ada dua jenis multimeter yang bisa Anda gunakan yakni multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) serta multimeter analog. Kelebihan dari DDM dibandingkan dengan multimeter analog ialah tingkat ketelitian yang lebih tinggi pada pengukurannya. Kedua jenis multimeter tersebut juga bisa digunakan untuk mengukur listrik AC ataupun DC.

6. Megger

novotest.com

Megger merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi. Output dari alat ukur listrik ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah.

Megger kerap kali digunakan oleh petugas ketika mengukur tahanan isolasi untuk:

    • Kabel instalasi pada bangunan atau rumah-rumah.
    • Kabel tegangan tinggi serta rendah.
    • Transformator.

7. Oscilloscope (Osiloskop)

novatest.com

Berbeda dengan alat ukur listrik lain yang kebanyakan memberikan output dalam bentuk tampilan angka, oscilloscope ini justru akan menunjukkan pada Anda gambaran atau bentuk dari sinyal listrik dalam bentuk grafik dari tegangan. Penggambaran grafik dalam layar ini akan memberikan gambaran yang cukup gamblang dan jelas.

Osiloskop sendiri terdiri dari tabung vacum dengan sebuah katode (elektrode negatif) di satu sisi yang menghasilkan pancaran elektronik serta sebuah anode (electrode positive) untuk mempercepat gerakannya, dengan begitu akan terdeteksi menuju layar tabung.

Susunan tersebut akan disebut dengan elektron gun. Dimana elektron-elektron disebut pancaran sinar katode, sebab mereka dibangkitkan oleh Cathode serta menyebabkan osiloskop juga disebut dengan Cathode Ray Oscilloscope atau CRO.

8. KWH Meter

listrikkita.blogspot.com

KWH meter merupakan alat yang biasa digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besarnya penggunaan daya oleh pelanggan. Alat ini sangat mudah dijumpai pada rumah-rumah penduduk.

Bagian utama dari KWH Meter adalah kumparan tegangan, piringan alumunium, kumparan arus, magnet tetap yang bertugas menetralkan piringan alumunium dari induksi medan magnet serta gear mekanik yang mencatat jumlah putaran piringan alumunium.

9. Clamp Meter

Clamp meter digunakan untuk mengukur arus listrik tanpa memutus sirkuit, dengan cara menjepit kabel yang dialiri arus. Alat ini sering digunakan oleh teknisi listrik untuk pengukuran arus AC atau DC.

  • Cara Penggunaan:
    1. Nyalakan clamp meter dan pilih jenis arus yang akan diukur (AC/DC).
    2. Buka penjepit (clamp) dan tempatkan di sekitar konduktor (kabel) yang ingin diukur arusnya.
    3. Tutup penjepit dan baca nilai arus yang ditampilkan pada layar.
    4. Pastikan tidak ada lebih dari satu konduktor yang terjepit untuk pengukuran yang akurat.

 

10. Power Analyzer

Power analyzer digunakan untuk mengukur parameter daya listrik seperti daya aktif (W), daya reaktif (VAR), dan faktor daya (cos phi) dalam suatu sistem listrik. Alat ini berguna dalam pengukuran efisiensi energi dan analisis sistem tenaga.

  • Cara Penggunaan:
    1. Hubungkan power analyzer ke sistem listrik yang akan diukur, sesuai dengan instruksi alat.
    2. Nyalakan alat dan pilih parameter yang ingin diukur.
    3. Baca hasil pengukuran yang ditampilkan di layar alat, yang mencakup daya aktif, reaktif, dan faktor daya.
    4. Gunakan data ini untuk menganalisis efisiensi sistem listrik dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

 

11. LCR Meter

LCR meter digunakan untuk mengukur induktansi (L), kapasitansi (C), dan resistansi (R) dalam rangkaian listrik. Alat ini sering digunakan dalam desain dan perbaikan rangkaian elektronik.

  • Cara Penggunaan:
    1. Hubungkan komponen yang akan diukur ke terminal LCR meter.
    2. Pilih mode pengukuran (L, C, atau R) sesuai dengan komponen yang ingin diukur.
    3. Nyalakan alat dan baca hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar.
    4. LCR meter sering dilengkapi dengan berbagai frekuensi uji, jadi pilih frekuensi yang sesuai untuk pengukuran yang lebih akurat.

 

D. Alat Ukur Suhu

1. Thermometer

Pixabay.com

Termometer ialah alat pengukur suhu yang memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yakni perubahan sifat-sifat zat yang dikarenakan perubahan suhu zat tersebut. Pada saat pertama kali ditemukan, alat ukur ini disebut dengan thermometer udara, sebab dilengkapi dengan bola kaca dan sebatang pipa kaca panjang.

Pipa panjang ini nantinya dicelupkan pada cairan berwarna. Saat bola kaca dipanaskan, udara pada pipa kan mengembang sehingga sebagian udara di pipa keluar. Namun ketika bola didinginkan maka udara di pipa akan menyusut sehingga sebagian air akan naik ke pipa.

Seiring perkembangan zaman, kini Anda sudah bisa menggunakan thermometer raksa. Disebut thermometer raksa sebab pada thermometer ini ada air raksa yang berfungsi sebagai penunjuk suhu. Air raksa akan mengembang jika thermometer menyentuh benda yang lebih hangat raksa.

Secara keseluruhan, thermometer bisa diisi dengan berbagai benda, baik benda zat cair ataupun padat. Berikut adalah beberapa jenis thermometer :

Thermometer diisi dengan benda cair :

    • Termometer laboratorium
    • Thermometer ruang
    • Termometer klinis
    • Termometer Six-Bellani

Thermometer yang diisi dengan benda zat padat:

    • Termometer bimetal
    • Termokopel
    • Thermometer hambatan.

Termometer optis:

    • Pirometer
    • Termometer infrared.

2. Termokopel (Thermocouple)

Termokopel

Termokopel adalah sensor suhu yang menggunakan prinsip perbedaan tegangan listrik yang dihasilkan oleh dua jenis logam yang berbeda ketika dipanaskan. Alat ini dapat mengukur suhu pada rentang yang sangat luas, sehingga sering digunakan dalam industri.

    • Cara Penggunaan:
      1. Hubungkan termokopel ke instrumen pengukur yang sesuai (misalnya, termometer digital yang mendukung termokopel).
      2. Tempatkan ujung termokopel di area atau material yang akan diukur suhunya.
      3. Baca nilai suhu yang ditampilkan pada instrumen pengukur.
      4. Termokopel harus dikalibrasi secara teratur untuk memastikan akurasi pengukuran.

2. Termistor (Thermistor)

Termistor

Termistor adalah alat pengukur suhu yang resistansinya berubah secara signifikan dengan perubahan suhu. Alat ini digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik untuk mengukur suhu atau sebagai sensor suhu.

    • Cara Penggunaan:
      1. Hubungkan termistor ke rangkaian elektronik yang diinginkan.
      2. Monitor perubahan resistansi yang terjadi akibat perubahan suhu.
      3. Gunakan tabel atau grafik kalibrasi untuk mengkonversi resistansi termistor menjadi nilai suhu yang sesuai.
      4. Termistor umumnya digunakan dalam perangkat elektronik untuk pemantauan suhu atau kontrol suhu.

E. Alat Ukur Intensitas Cahaya

1. Lux Meter

alibaba.com

Lux meter atau yang juga dikenal dengan nama lightmeter merupakan alat ukur intensitas cahaya yang terdiri dari sebuah sensor cahaya dari bahan foto sel dan juga layar. Fungsi dari alat ini ialah untuk mengukur tingkat pencahayaan pada suatu candela di sebuah tempat.

BACA JUGA   Jenis-Jenis Batuan dan Juga Contohnya Lengkap Dengan Penjelasannya

Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan pada sebuah tempat. Semakin dari tempat tersebut dari sumber cahaya maka intensitasnya pun akan semakin kecil.

Sekarang ini Lux Meter sudah tersedia dalam versi digital. Penggunaannya tentu jauh lebih mudah, hanya dengan meletakkan sensornya dan otomatis alat ini akan menampilkan besarnya intensitas cahaya di layar digital yang tersedia.

Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan mengubah energi dari foton cahaya menjadi elektron. Cahaya yang mengenai sel foto akan ditangkap sebagai energi yang diubah dalam bentuk arus listrik. Semakin besar intensitas cahaya yang ditangkap maka akan semakin besar pula arus listrik yang dihasilkan, begitu juga sebaliknya.

2. Gonifotometer

notetext.com

Goniofotometer ialah alat yang dipakai untuk mengukur distribusi spesial sumber radiasi sampai bisa menampilkan sifat fotometrik cahaya terlihat di sudut tertentu. Pengambilan nama alat ini diambil dari bahasa Yunani kuno yaitu Goni yang artinya sudut dan Fotometer yang artinya cahaya.

Pada dasarnya alat ukur intensitas cahaya ini bukan hanya bisa mengukur distribusi intensitas cahaya saja namun juga koordinat warna serta temperatur warna.

3. Spektrofotometer

wikipedia.com

Spektrofotometer ialah alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah cahaya di panjang gelombang tertentu yang melewati sebuah materi. Alat ukur intensitas cahaya ini mengukur berdasarkan interaksi antara materi dengan cahaya yang ditembakkan pada benda/materi tersebut.

Cahaya yang dimaksud disini bisa berupa ultraviolet, infrared, ataupun cahaya tampak. Sedangkan materinya dapat berupa molekul atau atom. Spektrofotometer sendiri terdiri dari dua jenis yaitu beam tunggal dan beam ganda.

Itulah beberapa macam-macam alat ukur yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dengan mudah Anda jumpai.
Alat-alat ukur di atas sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, efektif dan cepat. Sebagai gambaran mudah saja, meteran/mistar yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan rumah.

Jika tidak menggunakan alat ukur panjang tentunya akan sangat sulit mendapatkan sisi bangunan yang presisi dan juga seimbang. Begitu juga dengan alat ukur lain, seperti alat ukur suhu yang bisa digunakan untuk memprediksi kesehatan seseorang.

F. Alat Ukur Tekanan

1. Barometer

Barometer

Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer. Alat ini penting dalam meteorologi untuk memprediksi cuaca, serta dalam berbagai aplikasi ilmiah lainnya.

    • Cara Penggunaan:
      1. Tempatkan barometer di lokasi yang representatif dari kondisi atmosfer yang ingin diukur.
      2. Baca nilai tekanan atmosfer yang ditampilkan, biasanya dalam satuan mmHg atau hPa.
      3. Nilai tekanan atmosfer dapat digunakan untuk memprediksi perubahan cuaca, seperti datangnya badai atau perubahan tekanan yang signifikan.

2. Manometer

Manometer

Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan dalam cairan atau gas, sering kali relatif terhadap tekanan atmosfer atau vakum. Alat ini digunakan dalam berbagai aplikasi industri dan laboratorium.

    • Cara Penggunaan:
      1. Sambungkan manometer ke titik pengukuran tekanan pada sistem yang ingin diukur.
      2. Pastikan cairan manometer dalam posisi netral dan bebas dari gelembung udara.
      3. Baca perbedaan ketinggian cairan (biasanya air atau merkuri) di tabung manometer untuk menentukan tekanan.
      4. Konversikan hasil pengukuran ke dalam satuan tekanan yang diinginkan (misalnya, Pa atau bar).

3. Pressure Gauge

 Pressure gauge

 Pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan fluida dalam sistem tertutup, seperti dalam pipa, tangki, atau mesin. Ini adalah alat yang sangat penting dalam industri untuk memastikan bahwa sistem beroperasi dalam tekanan yang aman.

    • Cara Penggunaan:
      1. Sambungkan pressure gauge ke sistem yang ingin diukur tekanan fluida-nya.
      2. Pastikan koneksi kedap udara untuk menghindari kebocoran.
      3. Baca nilai tekanan yang ditunjukkan oleh jarum atau tampilan digital pada alat.
      4. Tekanan yang terlalu tinggi atau rendah dari nilai yang diinginkan bisa menandakan adanya masalah dalam sistem, dan tindakan korektif mungkin diperlukan.

G. Alat Ukur Aliran

1. Flowmeter

Flowmeter

Flowmeter digunakan untuk mengukur laju aliran fluida dalam pipa. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur aliran cairan atau gas dalam berbagai aplikasi industri, seperti distribusi air, minyak, atau gas.

    • Cara Penggunaan:
      1. Pasang flowmeter pada pipa atau saluran aliran yang ingin diukur, sesuai dengan jenis flowmeter (misalnya, ultrasonic, turbine, orifice, dll.).
      2. Nyalakan alat dan pastikan fluida mengalir melalui sensor flowmeter.
      3. Baca laju aliran yang ditampilkan, biasanya dalam satuan liter per detik (L/s) atau meter kubik per jam (m³/h).
      4. Gunakan hasil pengukuran untuk mengontrol atau memantau aliran dalam proses industri.

H. Alat Ukur Kelembaban

1. Hygrometer

Hygrometer

 Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban relatif udara. Ini penting dalam berbagai aplikasi, termasuk kontrol iklim dalam bangunan, laboratorium, dan industri tertentu seperti pengolahan kayu atau bahan makanan.

    • Cara Penggunaan:
      1. Tempatkan hygrometer di area yang ingin diukur kelembabannya.
      2. Tunggu beberapa saat hingga alat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.
      3. Baca nilai kelembaban relatif yang ditunjukkan pada layar atau indikator alat.
      4. Gunakan informasi ini untuk mengatur atau menyesuaikan kondisi lingkungan sesuai kebutuhan.

2. Psychrometer

Psychrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban relatif udara dengan menggunakan dua termometer, satu kering dan satu basah. Alat ini sering digunakan dalam meteorologi dan penelitian lingkungan.

    • Cara Penggunaan:
      1. Putar psychrometer untuk mengalirkan udara di sekitar termometer basah dan kering.
      2. Baca suhu yang ditunjukkan oleh kedua termometer.
      3. Gunakan perbedaan suhu antara termometer basah dan kering untuk menentukan kelembaban relatif dengan bantuan tabel psychrometric.
      4. Alat ini memberikan hasil yang sangat akurat dan sering digunakan dalam analisis iklim dan penelitian udara.

I. Alat Ukur Kecepatan

1. Anemometer

Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin atau aliran udara. Alat ini sering digunakan dalam meteorologi, manajemen lingkungan, dan berbagai aplikasi industri.

    • Cara Penggunaan:
      1. Tempatkan anemometer di arah angin atau aliran udara yang ingin diukur.
      2. Baca kecepatan angin atau aliran udara yang ditunjukkan oleh alat, biasanya dalam satuan meter per detik (m/s) atau kilometer per jam (km/h).
      3. Gunakan data ini untuk analisis kondisi cuaca atau untuk mengontrol proses industri yang bergantung pada kecepatan udara.

2. Speedometer

Speedometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan. Alat ini terdapat di hampir semua jenis kendaraan bermotor, termasuk mobil, motor, dan sepeda.

    • Cara Penggunaan:
      1. Saat kendaraan bergerak, speedometer akan menampilkan kecepatan kendaraan secara real-time.
      2. Pengemudi dapat memantau kecepatan untuk memastikan tetap berada dalam batas kecepatan yang diizinkan.
      3. Kecepatan yang ditampilkan biasanya dalam satuan kilometer per jam (km/h) atau mil per jam (mph).

 

Kesimpulan

Nah selain macam-macam alat ukur di atas, sebenarnya masih ada banyak alat ukur lain yang bisa Anda gunakan, dan tentunya masing-masing memiliki fungsi serta kelebihan/kekurangan tersendiri. Namun, dari sekian banyak alat ukur, beberapa yang disebutkan di atas merupakan yang paling banyak digunakan dan mampu memberikan efektifitas hasil ukuran yang sempurna.

1 thought on “Macam-Macam Alat Ukur Disertai Penjelasan Dan Gambarnya”

Leave a Comment