Jenis-Jenis Batuan dan Juga Contohnya Lengkap Dengan Penjelasannya

Jenis-jenis Batuan – Bumi dengan segala komponen penyusunnya terdiri dari beragai macam dan jenis. Salah satunya adalah batu yang terbentuk dari mineral bumi.

Anda tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya batu. Ya, bumi ini memang memiliki banyak sekali batuan mulai dengan batuan yang tidak berharga hingga batuan yang sangat berharga seperti berlian misalnya.

Jenis-jenis batuan itu ada banyak sekali mulai dari batu yang biasa dijumpai hingga batu yang hanya dijumpai di tempat tertentu saja. Batuan ini akan memiliki bentuk dan komposisi yang berbeda sesuai dengan tempat, lokasi, dan proses terbentuknya.

Untuk itu, mari kita pelajari batuan yang ada di bumi ini.

Apa Itu Batu ?

Jenis Jenis Batuan

Batu atau batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral bumi yang ditemukan dalam keadaan yang sudah membeku atau keras. Batuan sendiri merupakan salah satu bagian dari elemen kulit bumi yang mana di dalamnya terdapat banyak sekali mineral anorganik yang terjadi karena proses pelapukan.

Dalam batuan terdapat komposisi mineral, sifat fisik serta umur yang beragam setiap batunya. Sangat jarang suatu batuan ditemukan dan hanya terdiri dari satu mineral saja di dalamnya. Umumnya, batuan tersusun atas gabungan dari mineral lainnya.

Mineral sendiri merupakan substansi dari anorganik yang memiliki komposisi kimia dan juga struktur atom tertentu di dalamnya. Jumlah mineral ini juga ada banyak sekali dengan aneka macam dan kombinasi.

Pengertian Batu Menurut KBBI

Arti batu menurut KBBI adalah benda keras dan padat yang berasal dari bumi atau planet lain. Sementara pengertian batu atau batuan secara umum adalah benda padat atau solid yang tebuat secara alami dari mineral dan atau mineraloid di lapisan Bumi.

Jenis-Jenis Batuan

Jika ditinjau secara umum, jenis-jenis batuan dibagi menjadi tiga jenis yakni batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Untuk Anda yang ingin tahu penjelasan dari ketiga jenis batuan tersebut, yuk langsung saja simak informasi selengkapnya di bawah ini.

A. Jenis-Jenis Batuan Beku

Jenis Jenis Batuan

Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari bahan dasar magma yang mengalami pendinginan dan kemudian mengeras tanpa melalui proses kristalisasi. Adapun magma dari batuan ini bisa berasal dari batuan setengah cair yang sudah ada sebelumnya.

Pada umumnya, proses dari pelelehan magma ini dipengaruhi oleh kenaikan temperatur, perubahan komposisi dan juga penurunan tekanan.
Jenis batuan beku ini juga terdapat 700 type yang sudah berhasil dideskripsikan da berhasil ditemukan di permukaan bumi. Adapun jenis-jenis batuan beku secara umum dibagi menjadi 8 antara lain sebagai berikut:

1. Batu Apung

Jenis Jenis Batuan Apung

Batu apung adalah salah satu jenis batuan vulkanik yang dahulunya merupakan lava berbuih yang membeku. Adapun jenis batuan ini biasanya digunakan untuk membuat beton ringan, bahan penggosok seperti penghapus pensil, pelitur, pengelupas kosmetik dan lainnya.

2. Batu Obsidian

Jenis Jenis Batuan

Batu obsidian adalah contoh dari batuan beku. Batuan ini juga sering disebut dengan batu kaca. Adapun ciri-ciri dari batu ini adalah memiliki warna hitam atau cokelat tua yang mana permukaannya halus dan juga mengkilap.

Batu ini biasanya dimanfaatkan oleh orang untuk digunakan sebagai alat potong dan juga batu perhiasan. Adapun proses terbentuknya batuan ini sendiri berasal dari magma yang mengalami pembekuan yang sangat cepat.

3. Batu Granit

Jenis Jenis Batuan

Batu granit merupakan batuan yang terbentuk dari butiran kasar yang berwarna warni. Dalam batu ini terdapat warna yang berbeda-beda seperti putih namun juga ada yang abu-abu. Jenis batu ini biasanya digunakan sebagai bahan bangunan.

4. Batu Basalt

Jenis Jenis Batuan

Batu basalt merupakan salah satu jenis batuan yang memiliki ciri-ciri berat, berwarna gelap dan mengandung besi di dalamnya. Bau ini juga mengandung sedikit mineral silika dari batuan vulkanik.

Pada umumnya batuan ini membentuk lempeng samudera yang ada di permukaan bumi. Untuk warnanya sendiri, batu ini bisa dibelah semi berwarna, mengapa sebab ada bermacam-macam warna seperti putih dan abu-abu. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, jenis batuan ini digunakan sebagai bahan bangunan.

5. Batu Diorit

Jenis Jenis Batuan

Batuan beku selanjutnya adalah batu diorit. Ini adalah batu yang memiliki tekstur fenersi dimana mineralnya berupa butiran kasar dan sedang. Untuk warnanya sendiri, batuan ini memiliki warna yang agak gelap.

Jenis batuan ini bisa dengan mudah ditemukan di wilayah Banjarnegara dan juga Pemalang, Jawa tengah. Adapun fungsi batu ini biasanya digunakan untuk membuat ornamen dinding, membuat pengeras jalan, membuat lantai gedung dan juga digunakan untuk membuat pondasi.

6. Batu Andesit

Jenis Jenis Batuan

Andesit merupakan jenis batuan beku yang memiliki tekstur afanitik hingga porfiritik. Adapun pada umumnya, jenis batuan ini biasanya ditemukan di wilayah subduksi tektonik seperti pantai barat Amerika Serikat atau wilayah yang bervulkanik tinggi seperti Indonesia. Saat ini, jenis batuan ini biasanya digunakan untuk membuat nisan, cobek, lumpang jamu, dan berbagai jenis arca lainnya.

7. Batu Gabro

Jenis Jenis Batuan

Gabro adalah jenis batuan beku intrusif yang memiliki warna yang gelap dengan kristal mineral yang berukuran kasar di dalamnya. Jenis batuan ini adalah batuan yang jumlahnya paling melimpah di kerak samudera. Biasanya batuan ini dijadikan sebagai landasan material setelah suatu bangunan dihancurkan.

8. Batu Liparit

Jenis Jenis Batuan

Batu liparit adalah suatu batuan beku yang terbentuk dari magma yang mengalami pembekuan. Batuan ini memiliki tekstur porfiris dan biasanya batu ini hadir dengan warna yang putih. Jenis batuan ini juga terdiri atas banyak mineral di dalamnya.

B. Jenis-Jenis Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah jenis batuan yang berasal dari proses endapan. Batuan ini jua merupakan batuan yang terjadi karena proses pengendapan dari material erosi. Berikut ini adalah macam-macam batuan sedimen yang bisa Anda ketahui.

1. Batu Konglomerat

1 Batu Konglongmerat

Batu konglomerat adalah suatu jenis batuan sedimen yang mana di dalamnya memiliki ukuran butir yang lebih besar dari 2 mm. Jenis batuan ini memiliki bentuk butiran yang membundar.

2. Batu Pasir

2 Batu Pasir

Batu pasir adalah jenis batuan sedimen yang memiliki ukuran antara 2 mm hingga 1/16 mm. Dengan ukuran yang sedemikian kecil, jenis batuan ini biasanya digunakan sebagai bahan bangunan untuk tembok dan campuran lainnya.

3. Batu Serpih

3 Batu Serpih

Batu serpih sering disebut juga dengan nama batu lanau atau batu argilit. Jenis batu ini memiliki mineral utama yang berurutan halus. Adapun untuk komposisi dari mineral batuan ini berbeda-beda yang mana dipengaruhi oleh lingkungan tempat terjadinya sedimentasi.

4. Batu Gamping/Kapur

4 Batu Kapur

Batu gaming merupakan batu sedimen yang di dalamnya terdiri atas kalsium bikarbonat yang hadir dalam bentuk mineral kalsit. Jenis bauan ini disebut juga dengan istilah batu kapur. Biasanya jenis batuan ini bisa ditemukan dengan mudah di perairan yang dangkal.

5. Batu Breksi

5 Batu Breksi

Batu breksi adalah jenis batuan sedimen yang memiliki ukuran dengan bentuk butir yang lebih besar dari 2 mm. Jenis batuan ini memiliki bentuk berupa butiran namun memiliki sudut.

6. Batu Lempung

6 Batu Lempung

Batu lempung adalah jenis batuan sedimen yang ukurannya sangat kecil. Adapun ukuran dari jenis batuan ini adalah kurang dari 1/256 mm.

7. Batu Stalaktit

7 Batu Stalagtik

Batu stalaktit adalah jenis batuan sedimen yang di dalamnya terdapat mineral sekunder yang menggantung pada langit-langit gua kapur. Jenis batuan ini biasanya bisa dengan mudah Anda temukan di langit-langit gua.

8. Batu Stalagmit

8 Batu Stalagmik

Sedangkan batu stalagmit adalah suatu batuan yang terbentuk berada di lantai gua. Jenis batuan ini terbentuk karena hasil tetesan dari batuan yang ada di langit gua. Adapun kedua jenis batu ini termasuk dalam kategori batu tetes. Nah, perlu Anda ketahui juga bahwa kedua batu ini dapat tumbuh panjang setiap tahunnya.

C. Jenis-Jenis Batuan Metamorf

Jenis-jenis batuan yang akan dibahas selanjutnya adalah batuan metamorf. Apa itu batuan metamorf? Jadi, batuan metamorf merupakan batuan yang terbentuk karena terjadinya suatu proses perubahan fisika maupun kimia pada batuan sebelumnya yang disebabkan oleh adanya tekanan dan panas.

Biasanya batuan ini terjadi karena aksi dari lempeng tektonik, tekanan, kompresi maupun gaya geser yang terjadi dalam waktu yang lama. Hal inilah yang membuat batu metamorf memiliki tekstur yang jauh lebih padat dibandingkan dengan batu sebelumnya.

Namun, batuan metamorf juga lebih mudah untuk mengalami erosi. Bisa dikatakan pula bahwa batuan metamorf merupakan batuan yang sudah termodifikasi oleh tekanan, panas, maupun reaksi kimiawi. Adanya hal ini membuat terjadinya perubahan pada tekstur, mineralogi dan juga komposisi kimia di dalamnya.

Jika ditinjau dari teksturnya, jenis batuan ini dibedakan menjadi dua yakni batuan metamorf folasi dan juga batuan metamorf non folasi. Jenis batuan metamorf folasi adalah batuan yang umumnya memiliki kesan yang berlapis pada jajaran mineralnya.

Adapun bentuk ini sendiri terjadi karena paparan panas dan juga adanya tekanan yang terarah. Adapun contoh dari batuan metamorf folasi adalah batu genes, sekis, batu sabak, flit dan lainnya.

Sedangkan batuan metamorf non folasi adalah suatu batuan metamorf yang di dalamnya tidak ada kesan pelapisan mineral di dalamnya. Jenis batuan ini memiliki banyak sekali contoh misalnya saja seperti kuarsit, amfibolit, hornfels dan masih banyak lainnya.

Jenis batuan ini juga sangat banyak. Untuk Anda yang ingin tahu jenis apa saja dari batu ini, yuk langsung saja simak selengkapnya di bawah ini.

1. Batuan Pualam/Marmer

Batuan Pualam

Batuan pualam atau disebut juga dengan batu marmer adalah suatu batuan yang terbentuk dari metamorfosis batu gamping atau batu kapur. Batu marmer sendiri terbentuk karena terjadinya pengaruh temperatur dan juga tekanan yang dihasilkan oleh tenaga endogen.

Berdasarkan warnanya, jenis batuan pualam ini dibagi menjadi dua jenis yakni pualam putih dan juga pualam berwarna. Untuk batuan pualam yang berwarna putih terbentuk dari metamorfosa batu kapur yang murni ataupun disebut dengan batu kapur dolomitan.

Sedangkan batuan pualam yang berwarna ini terbentuk dari metamorfosa batu kaur yang tidak murni. Untuk warnanya sendiri tergantung dari kondisi alam dan impuritasnya.

Jenis batuan ini memiliki manfaat sebagai batu perhiasan, digunakan untuk mempercantik dinding, segel, toilet dan juga ornamen keramik yang menarik lainnya. Jenis batuan ini juga memiliki ciri-ciri seperti memiliki tekstur yang kompak dengan tekstur yang halus hingga agak kasar.

2. Batuan Sabak

Batuan Sabak

Batu sabak merupakan jenis batuan metamorf yang memiliki butiran yang halus dan merupakan metamorfosis dari batu lumpur secara regional dalam tingkat yang rendah. Jenis batuan in disebut juga dengan batu slate.

Dalam kehidupan sehari-hari, batu sabak digunakan sebagai atap rumah maupun dijadikan sebagai interior lainya karena ia memiliki daya tahan yang tinggi serta memiliki bentuk dan tampilan yang sangat menarik.

Adapun komposisinya sendir, batuan sabak terdiri atas bahan mineral seperti mika maupun lempung. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat metamorfosisnya. Adapun untuk warna batu sabak sendiri beraneka ragam.

Biasanya batu ini ditemukan dengan warna abu-abu muda namun ada juga yang berwarna abu-abu tua. Tidak hanya itu, ada juga batu sabak yang memiliki warna cokelat, hitam, ungu, hijau, merah dan masih banyak lainnya. Tentunya warna yang dihasilkan oleh batuan ini sangat dipengaruhi oleh bahan organik yang ada dalam batuan tersebut.

3. Batu Gneiss/Ganes

Batu Gneiss_Ganes

Ini adalah salah satu jenis batuan metamorf foliasi. Jenis batuan ini memiliki tekstur yang banded uang memiliki kesan penjajaran pada butiran mineralnya. Gneiss pada umumnya tersusun dari mineral kuarsa ataupun feldspar.

Adapun dahulunya, jenis batuan ini merupakan metamorfosis dari batu granit maupun batu granodiorit. Batu ini juga memiliki warna yang berbeda dimana terdapat warna hitam dan juga putih di dalamnya.

Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh jenis batuan metamorf ini adalah ia memiliki kuarsa dan juga feldspar yang berselang seling dimana memiliki lapisan yang tipis namun kaya dengan amphibole dan mika.

4. Batu Sekis

Batu Sekis

Sekis merupakan salah satu jenis batuan metamorf yang masuk dalam perkembangan folisasi yang sangat baik. Proses pembentukan batu ini terjadi dengan sangat sempurna.

Di dalam jenis batuan ini terdapat jumlah mika yang besar. adapun pada awalnya, jenis batuan ini adalah metamorfosis dari jenis batuan lain seperti batu filit maupun batu gneiss.

Untuk warnanya sendiri, batu sekis hadir dengan tiga pilihan warna yakni warna hijau, hitam dan juga ungu. Untuk komposisinya sendiri terdiri atas grafit, mika dan juga mineral hornblende. Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh jenis batuan metamorf ini adalah ia memiliki folasi yang kadang bergelombang dan terdapat kristal graietnya.

5. Batu Kuarsit

Batu Kuarsit

Batu kuarsit adalah jenis batuan metamorf yang mana ia masuk dalam kategori non folasi. Jenis batuan ini sendiri merupakan metamorfosis dari batu pasir. Di dalam batu ini pada umumnya terdiri atas mineral yang disebut dengan kuarsa.

Untuk warnanya sendiri, jenis batuan ini terdiri atas warna kekuningan, cokelat, abu-abu dan juga mineral. Jenis batu ini juga memiliki ciri khusus yang mana ia memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan batu glass.

6. Batu Milonit

Batu Milonit

Jenis batuan metamorf yang selanjutnya adalah batuan milonit. Batuan milonit merupakan sebuah batuan yang terjadi karena proses metamorfosis batuan sebelumnya yang disebabkan oleh tekanan dan juga temperatur.

Jenis batuan ini juga sangat kompak. Ia juga terbentuk karena reksritaslisiasi dinamis pad amineral-mineral pokok yang dapat mengakibatkan terjadinya pengurangan ukuran pada butir batuannya.

Adapun asal dari batuan ini sendiri merupakan metamorfosis dari batu dinamik. Untuk warnanya, jenis batuan ini memiliki warna abu-abu, ada juga yang berwarna kehitaman, cokelat dan juga biru. untuk strukturnya, jenis batuan ini masuk dalam kategori non folasi.

Sedangkan komposisinya berbeda antara satu batuan dengan batuan lainnya. Salah satu ciri khas yang menonjol dari batuan ini adalah ia bisa dibelah-belah dengan mudah.

Kesimpulan

Sebenarnya masih ada banyak sekali jenis-jenis batuan yang ada di dunia ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Ketiga jenis batuan di atas dan juga contohnya merupakan segelintir penjelasan batuan yang bisa dijadikan sumber informasi untuk Anda.

Dengan mengenal jenis-jenis batuan di atas, Anda juga lebih mengerti dan tidak hanya asal menggunakan batuan saja dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya informasi ini memberikan banyak manfaat dan juga pengajaran.

Leave a Comment